Health News

Sunday, November 24, 2013

Hindari Risiko Nyeri Sendi dengan 7 Langkah Sederhana Ini

Jakarta, Arthritis atau rasa nyeri yang disebabkan oleh adanya radang pada sendi tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa atau lansia, tetapi juga pada usia muda. Tidak perlu memikirkan cara yang sulit, nyeri akibat radang pada sendi pun bisa dicegah dengan cara yang sederhana. Gejala yang paling umum dari radang sendi ini adalah munculnya rasa nyeri, kaku, kemerahan, otot menjadi lemah, dan adanya kesulitan untuk bergerak. Berikut 7 langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi rasa nyeri yang timbul, seperti dikutip dari Times of India, Sabtu (11/5/2013): Hindari merokok karena rokok merupakan salah satu penyebab munculnya radang sendi. Jangan lewatkan waktu untuk berolahraga secara rutin. Bergerak bisa membuat sendi dan otot tetap lentur dan kesehatannya tetap terjaga. Konsumsi asam lemak omega-3 dipercaya dapat mengurangi pembengkakan dan kekakuan sendi. Asam lemak omega-3 alami dapat diperoleh dari ikan segar, seperti salmon, sarden, dan makarel. Jika Anda vegetarian, konsumsi sumber alternatif seperti kenari dan suplemen minyak ikan. Cukup konsumsi vitamin C sangat penting bagi penderita radang sendi. Vitamin C dapat diperoleh dari stroberi, jeruk, kiwi, nanas, kembang kol, brokoli, kacang merah, dan kubis. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan dalam menu makan sehari-hari dapat membantu mengurangi risiko osteoarthritis. Jika Anda sudah terlanjur menderita radang sendi, konsumsi produk hewani secara berlebihan seperti susu dapat memperburuk kondisi Anda. Lebih baik perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Jahe mengandung bahan kimia yang mirip dengan kandungan obat anti-inflamasi. Menggunakannya dalam teh atau bahan makanan lain dapat membantu mencegah munculnya radang sendi. Referensi : http://abrahamhealth.blogspot.com/2013/05/hindari-risiko-nyeri-sendi-dengan-7.html

Definisi:Myastenia Gravis

Myastenia gravis adalah penyakit neuromuskuler autoimun kronis yang ditandai dengan berbagai tingkat kelemahan otot rangka tubuh. Nama myasthenia gravis, berasal dari bahasa Latin dan Yunani yang secara harfiah berarti “kelemahan otot mematikan.” Namun, dengan terapi saat ini, sebagian besar kasus myastenia gravis tidak sampai “mematikan” seperti namanya. Ciri myastenia gravis adalah kelemahan otot yang meningkat selama periode aktivitas dan setelah periode istirahat. Beberapa otot seperti otot yang mengontrol mata dan gerakan kelopak mata, ekspresi wajah, mengunyah, berbicara, dan menelan seringkali terlibat dalam gangguan ini. Otot-otot yang mengontrol pernapasan dan gerakan leher dan ekstremitas juga mungkin terpengaruh. Miastenia gravis dapat mempengaruhi orang-orang pada usia berapa pun, namun paling umum pada wanita muda dan pria yang lebih tua. Myastenia Gravis

Fungsi dan Malfungsi Kelenjar Timus

FUNGSI KELENJAR THYMUS Menghasilkan thymosin. Kekebalan tubuh manusia. Kekebalan ada 2 (dua) macam: Kekebalan seluler => kekebalan yang diberikan pada saat kita dalam kandungan ibu => ibu makan protein atau disuntik => akan terbentuk antibodi yang akan diberikan ke anak sehingga anak menjadi kebal. Kekebalan humoral => kekebalan yang diberikan setelah anak dilahirkan melalui vaksinasi/imunisasi mulai dari BCG, Polio, Hepatitis, dll. Penghubung Sentral Pertahanan Tubuh Sendiri. Kelenjar tymus aktif sampai pubertas. Dalam kelenjar timus sel-sel darah khusus diproduksi dan diprogram untuk mengembangkan sistem pertahanan tubuh. Ini adalah alasan lain timus pada umumnya disebut "switchboard sentral pertahanan tubuh sendiri". Sel-sel darah putih juga disebut "pertahanan tubuh", terus-menerus diproduksi di sumsum tulang. sel-sel limfatik (limfosit) juga bagian dari kekuatan pertahanan, setelah lulus dari sumsum tulang ke dalam kelenjar timus selama tahap-tahap awal mereka. Yang telah dilatih oleh hormon informasi dalam timus, limfosit mampu mengidentifikasi sel-sel tubuh sendiri jaringan, dan hanya menyerang sel dan simpanan dari luar tubuh, yang dianggap sebagai "asing". Limfosit biasanya baik menyerang sel asing (sel pembunuh) sendiri, atau sinyal yang lain "pertahanan tubuh" melalui sinyal serangan. Ini semua pengambilan besar dan sel break-down yang mengidentifikasi sel-sel asing yang tersembunyi atau sel berkembang biak tak terkendali dalam sistem kekebalan tubuh utuh, dan menghilangkan mereka atau membuat mereka tidak berbahaya. JIKA THYMUS TIDAK BERFUNGSI Penelitian menunjukkan jika jaringan timus diganti, fungsi-fungsi spesifik dari limfosit bisa dikembalikan. Dalam studi oleh Sandberg di Swedia, faktor-faktor penggantian timus bisa mengaktifkan kembali regulasi dan kontrol sistem pertahanan tubuh. Sandberg menggunakan peptida-peptida timus yang diperoleh dari anak sapi. Peptida timus biasanya diperoleh dari organ-organ babi atau anak sapi. Organ-organ ini menurut ketentuan hukum harus disterilkan dari kemungkinan zoonoses dan pirogen. Hanya organ atau peptida yang aman dan bersih yang bisa diproses. Untuk menambah efektivitas imunologi, peptida-peptida timus juga mengandung adenosine desaminase, purine nucleoside phosphorylase, dan penghambat aktivitas peptidase. Uji farmakologi menunjukkan suntikan faktor timus (hormon timus atau sel-sel timus) memiliki efek menstimulasi dan memodifikasi sistem imun. Peptida timus bisa digunakan untuk terapi kanker. Manfaat utama peptida untuk timus adalah mencegah pembentukan jaringan sel-sel abnormal yang bisa menjadi lesi prakanker, sebagai terapi biologis baik sebelum maupun sesudah operasi dan meningkatkan kondisi secara umum pascakemoterapi dan radiasi. Terkadang sel-sel timus bisa menghentikan penyebaran sel kanker. Penelitian oleh Osbond dari Boston menunjukkan suntikan peptida timus bisa membawa remisi pada kasus malignansi histiosit. Pemberian peptida timus pada terapi kanker tidak hanya bertujuan menstimulasi sistem imun tetapi juga mengukur dan mengembalikan ketidakseimbangan hormon timus. HORMON YANG DIHASILKAN KELENJAR TIMUS Hormon somatotrofFungsinya untuk membantu dalam proses pertumbuhan tubuh Hormon timosinFungsinya untuk merangsang limfosit dalam tubuh, merangsang perkembangan dari sel T sel imun lain. PENGARUH MASTER GLAND TERHADAP HORMON KELENJAR TIMUS Selain itu kelenjar timus berinteraksi dengan gonad dalam mempengaruhi pertumbuhan tubuh. Kelenjar timus terletak di bawah kelenjar tiroid dan paratiroid. Kelenjar tersebut ikut berperan dalam pengaturan pertumbuhan dengan menyekresikan hormon somatotropin. Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat berpengaruh dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh. Sumber dari http://abrahamhealth.blogspot.com/2013/09/fungsi-dan-malfungsi-kelenjar-timus.html