Wednesday, June 25, 2008

Kuman super di perut menyebabkan lebih banyak sakit dan kematian (18-Jun-2008)

Kalbe.co.id - Menurut sebuah studi baru, jumlah orang yang masuk rumah sakit akibat kuman super berbahaya di usus telah meningkat lebih dari 10.000 kasus per tahun. Kuman ini kebal terhadap beberapa antibiotik, menjadi ancaman reguler di rumah sakit dan rumah pelayanan. Studi menemukan kuman memainkan peran dalam hampir 300.000 kasus rumah sakit tahun 2005, lebih dari 2 kali dibandingkan tahun 2000. Studi ini dipublikasikan oleh CDC dalam Emerging Infectious Diseases edisi Juni 2008.

Infeksi Clostridium difficile ditemukan dalam usus besar dan dapat menyebabkan diare serta kondisi usus lebih serius yang dikenal dengan nama kolitis. Kuman menyebar melalui spora dalam feses. Bentuk spora ini lebih sulit dibunuh dengan pembersih rumah tangga konvensional atau sabun antibakteri.

C. difficile telah menjadi resisten terahadap antiobiotik tertentu yang bekerja melawan bakteri kolon lainnya. Akibatnya, ketika pasien menggunakan antibiotik itu, bakteri yang berkompetisi dengannya mati, sedangkan C difficile meningkat.

Strain virulen C difficile ini jarang dijumpai sebelum tahun 2000. Dr. L. Clifford McDonald dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa secara alamiah infeksi ini berubah, menjadi semakin parah.

Ada sejumlah faktor yang berperan dalam peningkatan kasus C. difficile ini, termasuk semakin besarnya jumlah pasien yang lebih tua dan lebih parah sakitnya. Juga karena penggunaan antibiotik berlebihan dan keliru, kata dr. Marya Zilberberg, peneliti dan pimpinan penulis studi dari University of Massachusetts.

Studi ini didasarkan pada lebih dari 36 juta sampel yang dikeluarkan tiap tahun oleh rumah sakit non pemerintah. Data itu digunakan untuk mengeneralisir perkiraan nasional. Menggunakan perkiraan ilmuwan lain, studi menyimpulkan bahwa 2,3% kasus tahun 2004 adalah fatal, sekitar 5.500 kematian. Angka itu hampir 2 kali lipat kasus terkait C. difficile yang berakhir kematian tahun 2000.

Kebanyakan orang yang meninggal mempunyai masalah kesehatan lain. Studi tidak mencoba membedakan apakah C. difficile merupakan penyebab utama kematian dalam setiap kasus, kata Zilberberg. Namun, penelitian sebelumnya menyimpulkan infeksi merupakan yang menjadi sorotan penyebab kematian setiap tahun dan masalahnya semakin memburuk.

No comments: