Kalbe.co.id - Sekarang ini telah dilaporkan adanya hubungan antara penggunaan Methotrexate (MTX) untuk penanganan arthritis reumatoid (RA) dengan beberapa jenis kanker. Dari hasil population-based and hospital-based RA cohort studies yang dilakukan di Melbourne, Australia dilaporkan adanya peningkatan insiden limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, leukemia, mieloma, dan kanker paru-paru, serta penurunan insiden kanker kolorektal pada individu yang menderita RA dibandingkan dengan populasi umum.
Tujuan dari Population-based and hospital-based RA cohort studies ini adalah untuk menentukan risiko kanker pada seluruh pasien RA yang mulai mengkonsumsi MTX sebelum Juni 1986 dan melakukan kunjungan ke dokter reumatologi (n=459) dibandingkan dengan populasi umum dan dibandingkan dengan hasil studi insidens keganasan pada populasi pasien RA yang menggunakan MTX di negara lain. Mayoritas peserta penelitian ini tidak mempunyai riwayat penggunaan imunosupresan sebelumnya dan 61% dari seluruh peserta mempunyai faktor rematoid (RF) yang positif. Data demografik mengenai pasien-pasien ini dicocokkan dengan the State Cancer Registry untuk mengidentifikasi seluruh bentuk keganasan (kecuali kanker kulit non-melanositik) dari tahun 1983-1998 dan dicocokkan dengan the National Death Index untuk mengidentifikasi seluruh kematian yang terjadi hingga akhir tahun 1999. Para peneliti kemudian membandingkan insiden kanker diantara peserta studi dengan kelompok kontrol yang sehat di Victoria, Australia.
Follow-up dilakukan semenjak pasien menggunakan MTX pertama kali dan berakhir hingga pasien meninggal atau hingga kunjungan terakhir pasien ke dokter reumatologi. State population cancer rates diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan penanggalan yang digunakan untuk mengkalkulasi standardized incidence ratios (SIRs). Cox regression analysis juga dilakukan terhadap pasien dengan RF positif dan terhadap setiap penggunaan 2 agen imunosupresif yaitu azathioprine dan cyclophosphamide.
Terdapat 87 keganasan yang berhasil diidentifikasi, termasuk diantaranya 14 berhasil diidentifikasi sebelum periode follow-up, 64 selama periode follow-up, dan 9 setelah periode follow-up. Dibandingkan dengan populasi umum, pasien RA yang diobati dengan MTX mempunyai sekitar 50% peningkatan risiko beberapa jenis kanker (SIR, 1.5; 95% confidence interval [CI], 1.2 - 1.9). Pada pasien-pasien ini, terdapat peningkatan prevalensi melanoma sebanyak 3 kali lipat (SIR, 3.0; 95% CI, 1.2 - 6.2), peningkatan prevalensi limfoma non-Hodgkin sebanyak 5 kali lipat (SIR, 5.1; 95% CI, 2.2 - 10.0), dan peningkatan prevalensi kanker paru-paru sebanyak hampir 3 kali lipat (SIR, 2.9, 95% CI, 1.6 - 4.8). Peningkatan risiko limfoma non-Hodgkin dan kanker paru-paru pada penelitian ini sesuai dengan hasil studi di Eropa dan Amerika Serikat (AS), namun peningkatan risiko melanoma tidak ditemukan pada hasil studi yang sama di Eropa dan AS. Pada penelitian ini juga dilaporkan adanya peningkatan risiko kanker sebesar 2,5 kali lipat pada pasien RA yang menggunakan MTX dan cyclophosphamide, namun sebaliknya tidak ada peningkatan risiko kanker pada pasien RA yang menggunakan MTX dan azathioprine.
Keterbatasan studi ini adalah kurangnya generalizability terhadap bagian dunia lain dengan risiko melanoma yang lebih rendah dibandingkan dengan Australia; studi ini tidak berdasarkan populasi, sehingga mempunyai potensi terjadinya selection bias; kanker yang diidentifikasi setelah cancer registry selesai (akhir tahun 1998) tidak termasuk dalam perkiraan risiko kanker; dan kurangnya kelompok kontrol pasien RA yang tidak menggunakan MTX.
Peningkatan risiko melanoma belum pernah dilaporkan sebelumnya namun sudah termasuk dalam self-reported prevalence melanoma pada population-based cohort pasien RA yang menggunakan MTX yang terdapat dalam Australian Rheumatology Association Database (ARAD). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah peningkatan risiko melanoma hanya terjadi di Australia dan apa peranan MTX, imunosupresi per se, dan/atau faktor lingkungan seperti paparan terhadap sinar UV dalam perkembangan melanoma.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment